Jumat, 09 November 2012
Sejarah Pramuka
sejarah berdirinya pramuka
Sejarah kepanduan telah berlangsung lebih dari satu abad, dimulai
padaperalihan abad 19-20. Pelopornya tidak lain adalah Bapak Pandu
sedunia, Lord Baden Powell. Kecintaan Powell terhadap aktivitas luar
ruang terbentuk sejak kecil. Dilahirkan tanggal 22 Februari 1857, Robert
Baden-Powell merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara (sepuluh bila
tiga orang saudaranya yang meninggal ketika bayi dihitung). Masa
kecilnya dihabiskan dengan banyak bermain di hutan kecil di samping
sekolahnya. Powell terkenal sebagai anak yang serba bisa. Selain
keterampilannya pada aktivitas outdoor, Powell juga piawai dalam hal
melukis, melawak, menyanyi, dan menjadi aktor drama. Tetapi, Powell
memang pada dasarnya jauh lebih suka aktivitas outdoor ketimbang belajar
dalam kelas. Ia akhirnya gagal masuk perguruan tinggi bergengsi
Universitas Oxford, dan sebaliknya berhasil cemerlang masuk dalam
jajaran militer.
Kariernya dalam dunia militer melejit pesat. Ia melanglang buana ke
banyak negeri dan mengasah keterampilan mengintai dan mencari jalan.
Pengetahuannya di bidang tersebut dituangkannya dalam beberapa buku
terlaris seperti Reconaissance and Scouting; Aids to Scouting; Boy
Scouts, a Suggestion; Boy Scout Scheme; Scouting for Boys; dan Girl
Guiding. Di samping itu, ia menciptakan metode inovatif pelatihan
prajurit yang kurang pengalaman lapangan. Peserta yang lulus dari
pelatihan ini memperoleh lencana Fleur-de-Lys yang simbolnya digunakan
sebagai lambang organsiasi pandu di kemudian hari. Selain itu,
keberhasilan militernya yang paling menonjol adalah mempertahankan kota
Mafeking dari serangan militer kaum Boer yang berkekuatan tiga kali
lipat dalam perang Boer di Afrika Selatan.
Saat mempertahankan kota Mafeking inilah, Powell semakin memperhatikan
kehidupan para anak dan remaja. Mereka tampak bosan bila hanya mengurung
diri di dalam rumah. Powell, menrancang aktivitas outdoor bagi para
anak dan remaja ini bahkan melibatkan mereka sebagai penolong dalam
beberapa aktivitas militer. Perhatian terhadap kehidupan anak dan remaja
terus dibawanya ketika ia kembali ke Inggris.
Tanpa ada kegiatan positif, generasi muda Inggris semakin kacau
hidupnya. Impian Powell adalah agar para anak dan remaja bisa
menyalurkan energi mereka ke dalam kegiatan outdoor yang positif
sehingga mereka tidak salah arah.
Impiannya ini dikerjakannya dengan sangat tekun dan bersemangat.
Ketekunan dan semangat yang luar biasa mengejar impian mulia ini membuat
banyak orang tertular dan dengan senang hati bekerja sama membantu
Powell mewujudkan impiannya. Mungkin akibat ketekunan yang berlebihan
ini, Powell terlambat menikah. Ia baru menikah dengan Olave St. Clair
Soames pada usia 54 tahun. Keberhasilannya memelopori dan membesarkan
gerakan pramuka membuatnya memperoleh hadiah prestisius: Carnegie Prize.
Ia wafat pada usia tua (83 tahun) di Paxtuu, Afrika.
Memiliki impian mulia, ketekunan dan semangat mewujudkan impian itu,
mendayagunakan keterampilan yang dimiliki, serta bekerja sama dengan
banyak orang, tampaknya faktor-faktor itulah yang menjadi kunci
keberhasilan Lord Baden-Powell yang layak ditiru oleh Generasi Muda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar